Asosiasi Asuransi Umum Indonesia mencatatkan pendapatan industri asuransi umum tahun pada Triwulan-I tahun 2022 sebesar 22,4 Triliun Rupiah. Hasil ini mencatatkan pertumbuhan positif sebesar 7,9% dibandingkan dengan di Triwulan-I di tahun 2021 atau yang mencatatkan sebesar 20,7 Triliun Rupiah. Sebagian besar lini bisnis yang mencatatkan adanya kontraksi pada Triwulan-I tahun 2022 ini diantaranya adalah Asuransi Satelit, Asuransi Kecelakaan Diri, Energy Off Shore, Surety Ship, Harta Benda dan Asuransi Marine Hull. Sedangkan untuk lini bisnis yang lain, dicatatkan mengalami pertumbuhan positif dibandingkan tahun lalu pada periode yang sama.
Sementara itu pada pencatatan klaim pada Triwulan-I tahun 2022 ini AAUI mencatatkan jumlah total klaim sebesar 9 Triliun Rupiah jika dibandingkan dengan tahun 2021 pada periode yang sama yang hanya mencatat sebesar 6,7 Triliun Rupiah. Pencatatan ini menunjukkan adanya kenaikan klaim sebesar 35,1% pada tahun ini di periode Triwulan-I tahun 2022. Pencatatan dari klaim ini mengalami kontraksi hanya pada lini bisnis Asuransi Energy on Shore, Asuransi Kecelakaan Diri, Aviation, dan juga Asuransi Marine Cargo. Sedangkan pada lini bisnis sisanya ini mencatatkan ada peningkatan klaim dibanding Triwulan-I tahun 2021 lalu. Rasio klaim pada Triwulan-I tahun 2022 ini mencatat sebesar 40,6% mengalami peningkatan dibanding dengan rasio klaim pada tahun sebelumnya pada periode yang sama yang hanya sebesar 32,4%. Ini artinya klaim rasio pada Triwulan-I mengalami kenaikan sebesar 8,2% pada periode ini.
Pangsa Pasar terbesar yang masih mendominasi lini bisnis Industri asuransi umum adalah Asuransi Harta Benda & Asuransi Kendaraan Bermotor dengan proporsi kedua lini bisnis ini sebesar 46,6%. Sedangkan untuk posisi ke tiga ini dicapai oleh lini bisnis Asuransi Kredit dengan perolehan 14,6% atau mengalami kenaikan 0,8% dibanding tahun sebelumnya pada periode yang sama yang hanya sebesar 13,8%.
Asuransi Harta Benda tercatat mengalami kontraksi sebesar 4,4% jika dibandingkan periode yang sama pada tahun sebelumnya yakni tahun 2021. Meskipun berdasarkan survey property redensial mengalami adanya perbaikan di Triwulan-I, namun dari asuransi harta benda ini masih masih mencatatkan penurunan pertumbuhan pencatatan premi dibadingkan tahun lalu pada periode yang sama yakni sebesar 28,8%, yang saat ini turun sebanyak 3,3%.
Sementara itu, pada lini bisnis Asuransi Kendaraan Bermotor ini mengalami pertumbuhan positif sebesar 2% dibandingkan tahun sebelumnya pada periode yang sama di tahun 2021. Pada Triwulan-I tahun 2022 ini premi yang dicatatkan oleh lini bisnis Asuransi Kendaraan Bermotor sebesar 21,1% jika dibandingkan dengan periode yang sama di tahun 2021 hanya sebesar 19,1%. Pertumbuhan ini tentunya sejalan dengan meningkatnya penjualan kendaraan bermotor serta pengaruh dari kredit kendaraan bermotor yang disalurkan sebesar 105,2 Triliun dari tahun lalu yang hanya 103,2 Triliun Rupiah. Meski penjualan sepeda motor yang sebesar 1,262,586 unit ini mengalami penurunan sebesar 2,4%, namun disisi lain penjualan mobil meningkat dari Triwulan-I tahun lalu sebanyak 178.452 unit menjadi 238.504 unit pada periode yang sama di tahun 2022 ini.
Posisi ketiga saat ini masih ditempati oleh Asuransi Kredit. Asuransi kredit ini mencatatkan pertumbuhan positif pada Triwulan-I tahun 2022 ini. Jika dibandingkan dengan periode yang sama di tahun lalu, Asuransi kredit yang hanya mencatatkan sebesar 13,8 % dan saat ini mengalami pertumbuhan positif sebesar 0,8% menjadi 14,6% pada periode Twiulan-I tahun 2022 ini. Pada Triwulan-I tahun 2022 ini Asuransi Kredit telah menghimpun premi sebesar 3,2 Triliyun Rupiah atau tumbuh sebanyak 14% dibandingkan periode yang sama di tahun 2021. Hal ini tentunya tak lepas dari faktor terjaganya pertumbuhan kredit baru yang juga dipengaruhi oleh membaiknya kondisi ekonomi Indonesia setelah melonggarnya peraturan PPKM di beberapa daerah.