Ingin Kembangkan Produk Asuransi Pertanian, AAUI Gelar Sharing Session Bersama International Finance Corporation(IFC) Untuk Tambah Wawasan Tentang Asuransi Tanaman Berbasis Indeks

Asosiasi Asuransi Umum Indonesia bersama dengan International Finance Corporation (IFC) menyelenggarakan sharing session yang mengangkat topik tentang Asuransi Tanaman Berbasis Indeks Rabu, (8/6) secara daring. 

Acara yang dimoderatori oleh Fransiskus Asisi Wiyono ini juga diikuti oleh Ketua AAUI Hastanto Sri Margi Widodo, Direktur Eksekutif AAUI Bern Dwyanto, International Consultant IFC Gregoire Tombez, Shingo Kodama dari pengurus International Finance Corporation (IFC).  

Acara resmi dibuka oleh sambutan dari Direktur Eksekutif AAUI Bern Dwyanto. Dalam sambutannya Bern menyampaikan bahwa asuransi tanaman berbasis indeks yang telah diluncurkan dan diresmikan pada 2021 ini telah memiliki banyak manfaat bagi industri asuransi maupun industri pertanian. kegagalan panen dari petani akibat cuaca buruk tentu memberikan dampak tidak hanya kepada para petani saja namun kepada seluruh lapisan masyarakat karena akan naiknya harga komoditas. Disisi lain ia menambahkan kegagalan hasil panen ini akan berimbas kepada ketahanan pangan. Maka dari itu kami dari AAUI ingin terus mengembangkan produk asuransi pertanian bagi petani. Kami berkewajiban untuk mengeluarkan produk asuransi untuk pertanian yakni asuransi tanaman berbasis indeks. Harapannya sharing session ini peserta dapat mengenal dan memahami hal-hal lain terkait asuransi tanaman berbasis indeks ini serta bagaimana dari sisi asuransi serta bagaimana pengaplikasiannya.

Pada sesi awal, HSM Widodo selaku Ketua AAUI sekaligus Narasumber pada acara sharing session ini menyampaikan beberapa poin-poin penting terkait produk asuransi tanaman berbasis indeks ini. Tak hanya itu, ia juga menjelaskan bahwasanya AAUI ingin ikut berkontribusi dalam peningkatan komoditas bahan pangan seperti contohnya tanaman kakao yang menjadi salah satu komoditas ekspor terbesar negara indonesia. Asuransi Tanaman Berbasis Indeks ini nantinya akan membantu para petani-petani dari risiko gagal panen yang diakibatkan cuaca buruk yang menyebabkan kelembaban tanah di suatu lahan pertanian menjadi tidak stabil kondisinya. Ia menambahkan, bahwa kedepannya AAUI akan terus mengembangkan produk-produk asuransi pertanian khususnya Asuransi Tanaman Berbasis Indeks ini untuk ke beberapa komoditas hasil pertanian lainnya seperti bawang merah, kelapa sawit, minyak, cengkeh atau yang lainnya.

Pada sesi berikutnya, International Consultant IFC Gregoire Tombez juga menyampaikan materi tentang Soil Moisture Index untuk produk asuransi tanaman kakao yang ada di indonesia. Ia menyampaikan bagaimana spesifikasi dari Soil Moisture Index ini serta membandingkan dengan curah hujan yang terjadi di daerah Sulawesi yang mana penghasil tanaman kakao terbesar di Indonesia. Ia juga menerangkan beberapa simulasi serta korelasi antara Soil Moisture Index dengan indeks tanaman.

Acara yang diselenggarakan pukul 15.00 WIB diikuti oleh lebih dari 100 peserta dari perusahaan asuransi umum & reasuransi yang merupakan anggota AAUI.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *


The reCAPTCHA verification period has expired. Please reload the page.