Situasi Ekonomi Indonesia yang sudah mulai membaik pasca dicabutnya Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) sangat bedampak pada pertumbuhan premi industri asuransi Indonesia khususnya industri asuransi umum. Situasi Ekonomi Indonesia memiliki pengaruh juga terhadap pertumbuhan premi Industri Asuransi Umum.
Pendapatan Premi Asuransi Umum sampai Triwulan IV tahun 2022 ini mencatat 90,1 Triliyun Rupiah, tumbuh sebesar 15,3% dibandingkan dengan periode yang sama di tahun sebelumnya (78,1 Trilyun Rupiah). Sebagian besar lini usaha mencatatkan pertumbuhan positif dan hanya 2 lini bisnis Asuransi Umum yang membukukan pertumbuhan negatif pada Triwulan IV tahun 2022 ini. Lini usaha yang mengalami pertumbuhan negatif adalah Asuransi Energy Off Shore, dan Asuransi Surety Ship.
Sementara untuk klaim industri asuransi umum sampai Triwulan IV tahun 2022 ini dicatat sebesar 41,7 Triliyun Rupiah tumbuh sebesar 36,1% dibandingkan dengan periode yang sama di tahun 2021 yang hanya mencatatkan 30,1 Triliyun Rupiah. Kenaikan klaim ini terjadi hampir semua lini usaha Asuransi, tertinggi terjadi pada klaim Asuransi kredit sebesar 65,3% dan Asuransi Harta Benda sebesar 42,5%, sedangkan lini usaha yang mencatatkan penurunan klaim yaitu Asuransi Aviation, Asuransi Liability, Asuransi Surety Ship, dan Asuransi Energy On Shore. Rasio klaim dicatatkan pada tahun 2022 ini sebesar 46,3%, meningkat jika dibandingkan tahun lalu yang hanya sebesar 39,3%.
Pangsa pasar terbesar pada pencatatan premi dari Industri Asuransi Umum pada Triwulan IV 2022 masih didominasi oleh Asuransi Harta Benda (29%) & Asuransi Kendaraan Bermotor dengan jumlah proporsi yang dicapai sebesar 20%. Kemudian, untuk posisi ketiga yang mengisi pangsa pasar premi asuransi umum selanjutnya adalah Asuransi Kredit dengan proposi sebesar 16%.
Asuransi Harta Benda pada pencatatan premi Triwulan IV 2022 ini mengalami pertumbuhan premi yang positif sebesar 17,3% dibandingkan tahun sebelumnya. Faktor pendukung pertumbuhan positif dari lini usaha ini adalah meningkatnya kredit real estate, KPR & KPA dan UMKM. Hal ini judga ditopang oleh meningkatnya permintaan dan harga jual property komersial maupun property residensial.
Sementara itu, pada lini usaha Asuransi Kendaraan Bermotor pertumbuhan yang dicatatkan pada Triwulan IV 2022 meningkat cukup baik sebesar 15,7% dibandingkan tahun lalu pada periode yang sama. Peningkatan premi lini usaha ini tentunya dipengaruhi tumbunya penjualan kendaraan bermotor dari Roda 2 maupun Roda 4 di tahun 2022 ini. Tercatat pada data GAIKINDO dan AISI, jumlah peningkatan penjualan Roda 4 tumbuh sebesar 17,4% dibandingkan tahun lalu. Sementara pada kendaraan Roda 2 hanya mengalami kenaikan sebesar 3,2 % dibandingkan tahun 2021.
Pada Lini Usaha asuransi yang juga menjadi salah satu pangsa terbesar selanjutnya yakni, Asuransi Kredit juga mengalami peningkatan di Triwulan IV tahun 2022 ini. Asuransi Kredit mengalami pertumbuhan positif sebesar 4,5% pada tahun ini. Faktor utama yang mendukung
pertumbuhan ini tentunya karena adanya komitmen pemerintah untuk terus memberikan penyaluran Kredit kepada masyarakat. Tercatat pada Data Bank Indonesia, pertumbuhan terjadi pada semua jenis kredit yang disalurkan oleh bank umum dan BPR pada tahun ini dibandingkan tahun sebelumnya di tahun 2021.
Data Reasuransi Triwulan IV 2022
Pencatatan premi pada Reasuransi Umum pada Triwulan IV 2022 ini juga mengalami peningkatan dibandingkan periode yang sama pada tahun sebelumnya. Premi Reasuransi Umum Triwulan IV ini tercatat 19,2 Triliyun Rupiah serta tumbuh sebesar 7,3% dibandingkan tahun sebelumnya (17,9 Triliyun Rupiah). Dari sisi klaim yang dicatatkan, Reasuransi umum membukukan catatan klaim sebesar 8,2 Triliyun Rupiah pada Triwulan IV tahun 2022, pencatatan ini menunjukan adanya peningkatan sebesar 6,6% dibanding dengan periode yang sama di tahun lalu (7,7 Trilyun Rupiah).